Entri Populer

Senin, 27 Agustus 2012

Sistem Starter


Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan
untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat
menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel,
engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus
pembakaran pada ruang bakar.
Engine yang digunakan dalam kendaraan berat komersial,
khususnya engine diesel, memerlukan starter dengan output
yang jauh lebih tinggi dari pada kendaraan ringan pada
umumnya. Starter merupakan alat untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanis dan outputnya dalam kilowatt
akan selalu lebih kecil dari inputnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah daya output
pada motor starter kendaraan berat adalah merancang motor
starter dengan tegangan yang lebih tinggi. Mengingat daya
berbanding lurus dengan tegangan dan arus, maka apabila
input arus sama, output akan meningkat ketika tegangan yang
diterapkan meningkat. Dengan demikian sistem tegangan 24
volt banyak digunakan pada kendaraan dengan kebutuhan
tenaga starter yang tinggi.
Kelebihan lain dari sistem tegangan tinggi adalah
penurunan tegangan akan memberikan pengaruh yang lebih
kecil. Dalam sistem yang menggunakan tegangan 6 volt,
penurunan tegangan 0,5 volt dalam rangkaian suplai ke starter
akan mengakibatkan penurunan 8,3% dalam voltase yang
diterapkan melalui starter. Dalam sistem tegangan 24 volt,
penurunan ini (0,5 volt) hanya mengakibatkan penurunan
sebesar 2, 07%.
Komponen-komponen utama yang termasuk dalam sistem start
ini adalah : Baterai, Starting switch / Kunci Kontak, Baterai
Relay switch, Motor starter dan Safety Relay.
Hubungan masing-masing komponen tersebut adalah seperti
gambar berikut ini:

Gambar . Hubungan Komponen Sistem Start

Tidak ada komentar:

Posting Komentar