Pemahaman Tentang sistem pendingin Timor

Beberapa pengguna mobil baik timor atau lainnya masih kebingungan dengan sistem kerja kipas fan radiator dan extra fan AC. masih banyak yang salah kaprah memahaminya dan membedakan tiap-tiap jenis sistem pendingin pada mobil. Tidak semua mobil memiliki cara yang sama dalam hal pendinginan mesin, ada perbedaan tergantung dari jenis mesinnya. Saya sendiri tidak memahami dalam segi elektrikal, maklum saya lulusan informatika yang ngertinya cuma sistem komputer tapi saya mau berbagi penjelasan yang akan mudah dipahami oleh temen-temen pembaca dan apabila ada temen-teman pembaca yang bisa menambahkan silahkan menambahkannya dikolom komentar ya. Sistem pendinginan (cooling fan) radiator dan ekstra Fan AC sebenarnya sangat mudah dipahami, kedua part ini memang bekerja sesuai dengan perintah sensor-sensor komputerisasi, namun ada perbedaan sedikit dari tipe SOHC dan DOHC. berhubung saya pengguna DOHC, saya akan menjelaskan dahulu yang menggunakan sistem injeksi ya. saya akan memberitahu cara kerja kipas sebenarnya, bila tidak sesuai dengan apa yang saya tulis berarti ada kesalahan pada sistem pendingin mobil anda.
Saat memanaskan mobil kipas radiator tidak akan langsung menyala begitu juga dengan ekstra fan, banyak orang salah kaprah dengan memvonis kipas nya mati atau sistem kelistrikannya salah padahal kipas radiator akan berputar ketika air didalam radiator mengalami pemanasan dan panas air radiator akan membuat proses pemasanan mesin berjalan baik. ketika air radiator panas, sistem sensor WTS mengalami pemanasan juga karena ujung WTS yang menancap pada mesin menyentuh aliran air radiator yang berputar mengelilingi bagian mesin. ujung WTS akan menaikkan nilai titik didih dan ketika sudah mencapai derajat panas yang diharapkan (kurang lebih 80-90derajat) maka wts akan memberikan sinyal ke ECU dan si ecu memerintahkan kipas radiator untuk berputar “ayo om berputar…. wrrwrwrrwrrrrr”. ketika kipas radiator berputar maka akan terjadi penyurutan titik didih sehingga balance tidak melebihi sampai 100derajat celcius dan ketika titik didih menurun hingga dibawah 80 derajat celcius, wts akan memerintahkan ecu untuk menghentikan laju putar si kipas radiator “om kipas, sudah cukup kamu berputar ya, nanti berputar lagi jika ane suruh”. selanjutnya titik didih air radiator akan kembali naik lagi dan kipas akan berputar kembali, sehingga kipas radiator terlihat nyala hidup nyala hidup dalam rentan waktu sekitar 10 menit.
penurunan titik didih dipengaruhi oleh keadaan mesin, lingkungan dan kecepatan, jika kita semakin ngebut maka titik didih akan cepat menurun dan apabila keadaan lingkungan sedang macet total maka titik didih akan cepat naik bahkan stabil membuat kipas radiator terus menyala, tidak apa-apa ini normal berarti WTS selalu menjaga kinerja panas mesin secara optimal. Lalu kenapa kipas harus nyala mati menjaga suhu?, jawabannya simple saja karena mesin butuh panas mesin yang tidak berlebih dan juga tidak kurang. didalam mesin terdapat liquid atau cairan seperti oli yang membutuhkan panas mesin yang optimal serta stabil, jika panas mesin tidak mencukupi maka kinerja oli tidak maksimal begitu juga apabila panas mesin menjadi lebih tinggi maka akan terjadi proses penguapan akibat titik didih terlalu tinggi.
Penjelasan diatas merupakan saat mesin dihidupkan tanpa menggunakan AC ya. Lalu jika mesin dihidupkan dengan menggunakan AC maka ada perbedaan dalam pendinginan. ketika tombol ac ditekan maka kipas radiator dan extra fan akan menyala secara bersamaan, ketika penggunaan ac terus dilakukan maka kipas radiator akan terus ikut berputar membantu mendinginkan mesin bersama dengan extra fan. kenapa kipas radiator tidak berhenti berputar atau kenapa extra fan berputar terus?, saat penggunaan AC kinerja mesin (RPM) menjadi lebih tinggi karena mesin harus memutar kompresor ac agar angin dingin berhembus kedalam kabin. karena hal tersebutlah mesin menjadi lebih panas sehingga butuh bantuan tambahan kipas agar air radiator tidak melebihi dari titik didih yang diharapkan. andai salah satu kipas tidak menyala ketika ac dihidupkan, niscaya akan overheat secara perlahan-lahan. walaupun mesin dalam keadaan dingin tapi AC dihidupkan maka kipas radiator juga akan berputar bersama’an dengan extra fan. ketika dimatikan kipas radiator akan mati sampai keadaan titik didih tinggi tercapai.
cara mengecek kipas radiator berputar atau tidak caranya gampang, cukup cabut soket wts nya saja dan kipas akan berputar sendiri tanpa berhenti. kalaupun ketika soket wts dicabut kipas tidak berputar maka ada kemungkinan motor atau relay kipas radiator bermasalah, silahkan dicek motor dan relaynya. begitu juga apabila extra fan tidak menyala biasanya hanya relay extra fan nya putus atau motor nya mati. kinerja kipas yang lemah juga dapat membuat pendinginan berkurang hingga akhirnya overheat atau indikator radiator stabil diatas setengah. Untuk sistem SOHC, walaupun wts nya dicabut, kipas juga tidak akan menyala, untuk mengeceknya hanya dengan cara mencabut socket power kipas dan dijumper langsung ke aki. apabila tidak menyala ada kemungkinan relaynya tewas atau motornya sudah lemah. Apapun sistem pembakarannya (SOHC atau DOHC) indikator pendinginan harus setengah kurang dikit, tidak boleh seperempat atau pun lebih dari setengah. kenapa? karena mesin butuh suhu yang optimal agar kinerjanya baik.
Contoh kasus 1 :
Kipas radiator saya menyala terus saat mesin dipanaskan
Kemungkinan besar socket WTS nya dicabut (untuk DOHC) atau sistem kelistrikan fan radiatornya dilangsungkan sehingga kipas akan terus menyala tanpa henti. cara seperti ini sering banget dilakukan para bengkel untuk mencari jalan pintas menghentikan penyakit overheat padahal cara seperti ini tidak baik bagi mesin karena mesin butuh suhu optimal tidak boleh dingin ataupun terlalu panas. selain itu usia motor kipas radiator akan mudah cepat mati dan starter mesin jadi berat karena kelistrikan langsung terbagi dengan daya listrik kipas radiator. lebih baik diperbaiki ke seperti semula, jangan takut overheat walaupun kipas radiator tidak selalu menyala selama sistem pendinginan berjalan baik dan benar. oh iya, jika kipas selalu menyala dapat membuat pembakaran lebih boros karena pihak ECU akan membaca jika mesin butuh asupan bahan bakar lebih agar panas mesin bisa tercapai suhu optimalnya. kasus ini juga terjadi jika thermostat dilepas.
Contoh kasus 2 :
Kipas radiator berputar dan extra fan berputar tapi masih overheat
Cek kondisi air radiatornya, jangan sampai kurang karena kalau kurang atau habis ya percuma saja kedua kipas berputar karena tidak terdapat cairan yang membantu dalam pendinginan. bisa juga kemungkinan putaran salah satu kipas lemah sehingga tidak dapat memberikan kinerja yang baik. cek hembusan kipas saat menyala, memang agak sulit sih membedakannya apalagi buat yang tidak terbiasa cek hembusan angin kipas. apabila terasa hembusan kencang, air radiator normal tidak kurang, jangan2 pompa air (waterpump) macet sehingga air radiator tidak mengalir tapi biasanya tidak lama Waterpump akan jebol.
Apabila ada tambahan mengenai sistem pendinginan kipas radiator si timor, silahkan menulisnya di kolom komentar ya, nanti saya tarik ke artikel tulisannya. semoga dapat dipahami dan tidak ada lagi yang bingung mengenai sistem pendinginan ini. mohon maaf apabila ada kesalahan tulisan karena maklum saya newbie hanya ingin berbagi pengalaman serta ilmu yang didapat dari para suhu pertimoran