Entri Populer

Senin, 09 April 2012

Urutan Pengapian dan Diagram Kotak


Urutan Penyalaan (Firing Order )
Setelah dua abad lebih,  poros engkol memmiliki peran penting dalam motor .  Poros engkol memberikan keseimbangan yang sangat besar terhadap urutan penyalaan. Urutan penyalaan untuk kendaraan lebih dari dua silinder dibuat untuk mengurangi tekanan maupun getaran terhadap mesin yang sudah hidup, arti kata lain mesin lebih halus.  Apabila urutan mesin contoh empat silinder dengan urutan 1, 2, 3, 4 maka akan menimbulkan ketidak serempakan tenaga yang dihasilkan. Tekanan yang dialami mesin akan lebih minimal bila urutan penyalaan dibuat 1, 2, 4, 3 atau 1, 3, 4, 2. Mesin juga dilengkapi dengan karet engine mounting yang akan menahan atau mengurangi suara berisik dan getaran dari kerja mesin sebelum ditransfer ke bodi mobil.

Motor
1 silinder
Motor boxer
2 silinder

Motor sebaris
2 silinder

Motor sebaris
4 silinder

Urutan Pengapian
1 – 3 – 4 – 2
1 – 2 – 4 – 3
Jarak pengapian :
 Pe
Motor boxer
4 silinder

Urutan Pengapian
1 – 4 – 3 – 2
JP :  Pe
Motor sebaris
5 silnder


Urutan Pengapian
1 – 2 – 4 – 5 – 3
JP :  Pe
Motor sebaris
6 silinder


Urutan Pengapian
1 – 5 –3 – 6 – 2 – 4
JP :  Pe
Motor “V”
8 silinder

Urutan Pengapian
1-8-2-7-4-5-3-6
JP :  Pe
Urutan penyalaan sangat mempengaruhi hasil kerja motor dan dipengaruhi oleh konstruksi dasar dari poros engkol.
Diagram Kotak
Dari konstruksi seperti pada tabel diatas lebih mudah lagi jika dibuat diagram kotak yang menunjukkan urutan proses siklus pembakaran yang terjadi pada sebuah mesin.
Diagram kotak ini merupakan susunan dari langkah Isap ( I; Induction ), Kompresi ( K; Compresion ), Usaha ( U; Power ) dan buang ( B;Exhaust ) dari setiap siklus pembakaran.


Motor
1 silinder


Motor boxer
2 silinder


Motor sebaris
2 silinder


1
K
U
B
I
2
U
B
I
K
3
I
K
U
B
4
B
I
K
U

 
Motor sebaris
4 silinder


Motor boxer
4 silinder
1
K
U
B
I
2
U
B
I
K
3
B
I
K
U
4
I
K
U
B

 



1
K
U
B
I
2
I
K
U
B
I
3
K



K
4


K


5



K


 
Motor sebaris
5 silinder




Motor sebaris
6 silinder
1
K



2



K

3


K


4
K



K
5

K



6


K


 




Motor “V”
8 silinder
1
K



2

K


3



K
4


K

5



K

6
K



K
7


K


8

K




 






Apakah jenis mesin yang lain masih ada selain mesin empat langkah dan dua langkah?

3 komentar: