Entri Populer

Senin, 27 Agustus 2012

Metode Pembelajaran Demonstrasi



Menurut Muhibbin Syah (2002:208), metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan
urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.

Menurut Djamarah (2002:102), metode demonstrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Menurut Darwyn Syah
(2007:152), metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam
penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat,
mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli
maupun tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau
tindakan yang mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan.

Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan. Sebagai
metode penyajian, metode demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan
secara oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya
sekedar memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan
pelajaran lebih konkret. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi
adalah (Muhibin Syah, 2002:209) :
a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa.

Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki
beberapa kelemahan, di antaranya :
a) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab
tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
b) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang
memadai berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang
lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang
khusus sehingga guru dituntut untuk bekerja dengan lebih profesional.
Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi
guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran.

Menurut Darwyn Syah (2007:152) ada beberapa dasar pertimbangan
dalam pemilihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a) Mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berkaitan
dengan mengatur sesuatu proses, membuat sesuatu, atau menggunakan
komponen-komponen sesuatu.
b) Membandingkan suatu cara dengan cara lain.
c) Mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
d) Ingin menunjukkan suatu keterampilan.

Menurut S. Nasution yang dikutip Muhibbin Syah (2002:210) yang
secara khusus menyoroti manfaat metode demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga berpendapat, bahwa metode ini dapat :
a) Menambah aktivitas belajar siswa karena ia turut melakukan kegiatan
peragaan.
b) Menghemat waktu belajar di kelas.
c) Menjadikan hasil yang mantap dan permanen.
d) Membangkitkan minat dan aktivitas belajar siswa.
e) Memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas.

Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi (Darwyn Syah,
2007:152) :

1) Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :
a) Menetapkan tujuan demonstrasi.
b) Menetapkan langkah-langkah demonstrasi.
c) Menyiapkan alat atau benda yang dibutuhkan untuk demonstrasi.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi
a) Mendemonstrasikan sesuatu dengan tujuan yang disertai dengan
penjelasan lisan.
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab.
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan
mempraktekkan.

3) Tahap mengakhiri demonstrasi
a) Menugaskan kepada siswa untuk mencoba dan mempraktekkan apa
yang telah diperagakan.
b) Melakukan penilaian terhadap tugas yang telah diberikan dalam
bentuk karya atau perbuatan
Menurut Hasibuan (2002:30), demonstrasi menjadi tidak efektif bila:
benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa,
siswa tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan di tempat
yang sebenarnya. Agar metode demonstrasi dapat menjadi efektif, maka
guru harus: (1) merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai
oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan
digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak
gagal; (3) memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan
metode demonstrasi; (4) menetapkan garis besar langkah yang akan
dilaksanakan; (5) memperhitungkan waktu yang dibutuhkan (Hasibuan,
2002:31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar